Sabtu, 11 Februari 2012

Tips Menjadi Debater yang Baik

    Dari dulu, saya tidak mempunyai basic (kemampuan dasar) sama sekal mengenai debate, terutama English Debate. 
    Awal saya mulai ikut bergabung dengan tim debate adalah ketika saya mulai masuk sekolah menengah atas (SMA). Kejadiannya sekitar tahun 2009. Dinas pendidikan mengadakan lomba debate Indonesian Schools Debating Championship (ISDC) secara mendadak. Saya dipanggil oleh guru-guru bahasa Inggris saya untuk uji coba berdebate. Dengan pelatihan seadanya, saya mulai mencoba-coba, akhirnya saya dipilih untuk posisi 2nd  Speaker. Saat itu kami hanya mempunyai waktu satu minggu untuk melakukan pesiapan. Benar-benar waktu yang sangat singkat dan tidak efisien.
      Saat hari perlombaan tiba, saya hanya banyak-banyak berdoa dan berpasrah kepada Tuhan. 
      Giliran tim sekolah kami, kami pun bersiap2, mempersiapkan arguments seadanya.
      Saat pengumuman perlombaan, ternyata kami gugur di babak penyisihan. Saya betul-betul merasa kecewa saat itu.
      Pada malam harinya, sekitar pukul 22.00 WIB, tiba-tiba saya mendapat telepon, thanks God ternyata saya mendapat berita bahwa saya menjadi the best speaker dan harus segera bersiap-siap karena besok subuhnya kami harus segera berangkat utuk mengikuti lomba tingkat provinsi. hhehhe :D
    Banyak sekali pengalaman yang saya dapat dari pengalaman-pengalaman berdebat. Sudah 2 tahun ini saya tetap bergabung di tim debat, mengikuti berbagai perlombaan dan terus berusaha untuk melatih adik-adik kelas agar mereka juga tidak harus mengalami nasib 'mendadak' seperti kami :}

Karena, yaah jujur saja saya merupakan orang yang sangat otodidak dalam hal ini,menurut hasil analisa dan pengalaman saya (he..) berikut tips-tips sederhana agar kita mahir dalam berdebate :

1. Harus PeDe
Self Confidance, ini sangat penting, ketika  kamu mulai gugup maka secara tidak kamu membuat lawan menjadi di atas angin dan posisi kamu menjadi tertekan. 
Tapi ketika kamu terlihat sangat rileks, maka kamu secara tidak sadar telah memberikan tekanan pada lawan . 
Hal ini berlaku untuk sebelum maupun pada saat debat berlangsung. Apalagi pada saat berdebat,  ketika dalam posisi yang terdesak sekalipun, tetap pasang tampang PeDe dan yakin. Sehingga walaupun argumen kita masih kurang baik dibandingkan lawan, namun kita masih dapat mempengaruhi juri untuk mempercayai argumen kita.
ingat, yang harus diyakinkan dengan argumen kita ya para juri.. 

2. Menatap ke juri, bukan ke lawan
Hal ini sangat penting, karena kebanyakan debater selalu memandang ke lawan. Padahal lawan kamu tidak dapat membuat kamu menang, mereka justru akan berusaha mengalahkan kamu. Pandanglah ke juri, mereka yang memberi penilaian untuk kamu. Persuasikan argumen kamu untuk juri dan bukan untuk lawa.
Hal ini juga akan membuat tim juri merasa dihargai, dan bisa saja, mereka akan sangat percaya serta memilih argumenmu.

3. Penentuan Posisi

Dalam asian parlimentery digunakan 3 orang pembicara (1st, 2nd, 3rd), dimana ketiganya mempunyai peran yang vital namun berbeda satu dengan yang lainnya. 
Berdasarkan pengalaman saya, orang yang paling berpengalaman (paling hebat) di dalam tim, lebih baik ditaruh sebagai 2nd speaker. Karena dalam posisi ini, seorang debater dapat melakukan argumen baru sekaligus mematahkan argumen lawan/rebattle (hal ini khususnya untuk tim pro). 
Kemudian anggota yang terlemah biasanya akan ditaruh di 3rd speaker, karena 3rd speaker hanya bertugas untuk merebattle atau mematahkan statement lawan saja dan ia tidak dapat dijadikan reply speech. Untuk mengetahui siapa yang hebat atau kurang, hanya bisa diketahui ketika kita berlatih. Biasanya yang lebih agresif dapat dijadikan 1st atau 2nd speaker.

4. Kendalikan Emosi

Debat bukanlah adu otot ataupun tenaga. Tidak perlu sampai berlebihan dalam memberikan statement. Justru ketika kita emosi, disitulah letak titik kelemahan kita, kita semakin tidak terkontrol dan itu sangat membahayakan. Lawanpu n dengan mudahnya memancing emosi kita lebih lagi, dan...yah dengan sangat terpaksa kita harus  gugur.
Stay cool  gitu loh :)
Menurut saya, debater yang bisa menegndalikan emosi benar-benar debater sejati. Dengan tenang bisa mematahkan argumen lawan satu persatu, juga kelihatan benar-benar keren saat berargumen!!!!!
 
5. Pergunakan waktu sebaik mungkin

Kebanyakan debater hanya menggunakan waktu tidak kurang dari 4 menit. Hali ini justru membuat kita terkesan tidak siap untuk berdebat. Cobalah mengakalinya dengan cara mengulur-ulur waktu, bisa dengan memperlambat tempo maupun mengulang argumen dari pembicara sebelumnya untuk menguatkan argumen kita.

6. Selalu percaya 'Practice makes perfect'

 Saat pertama kali saya mencoba berdebate, saya merasa sangat kurang dan tidak percaya diri. 
Tapi seiring dengan berjalannya waktu, terus berlatih dan berlatih, perlahan tapi pasti semua kekurangan bisa ditutupi ataupun diakali.
Debat merupakan sebuah tim, apabila kita  tidak mengenal karakter satu sama lain, maka sesungguhnya lawan telah siap menghancurkan tim kita. Jika kita sering berlatih, maka ketika kita berhadapan dengan lawan yang tidak sering berlatih, maka akan sangat terlihat jelas hal itu dan sesungguhnya kemenangan sudah memihak pada kita. 

7. Berdoa & Rendah hati

Tak ada kuasa lain selain doa. Kamu bisa sepintar dan sejago apapun, tapi ketika kamu lupa dengan Tuhan, maka kehebatan kamu = nothing.

So, sebenernya apa sih manfaat kalo kita join debate?
Banyak banget pastinya..

1. Kita bisa menggunakan bahasa inggris secara aktif, jadi ga malu2in lagi ngomong englishnya.

2. Melatih kepercayaan diri berbicara didepan umum, ini penting banget loh, ingat ya, ngomong di "DEPAN" umum, bukan dibelakang, seperti mengumpat, memfitnah, atau menjelek-jelekan orang lain.

3. Menambah wawasan, dengan seringnya kita membahas suatu masalah dalam debate, maka secara tidak langsung kita memperkaya wawasan kita dengan keadaan sekitar.

4. Menjadi kritis,  kita diharapkan menjadi lebih kritis dalam memandang suatu masalah, serta mencoba memberi solusi alternatif, jadi jangan cuman seperti kerbau di cocok idungnya, nurut aja, tapi juga berani mengkritisi hal-hal yang mungkin merugikan bagi diri sendri maupun orang lain. 
5. En lagi,, if you are lucky guys, kamu bisa aja dapet beasiswa gratis sekolah or bahkan kuliah. Try  this! 


Segitu dulu yah, semoga makin banyak lahir debater Indonesia yang berkualitas.

with deepest love in debate,
iia.
 

9 komentar:

  1. wah .. tips nya bagusss banget yah .. dapat motivasi pulaa ... thanks :)

    BalasHapus
  2. ntar deh, kan seharusnya experience debater itu malah ditaruh di 3rd speaker, kan dia yg jd puncak debatnya. malah yg lemah di 2nd soalnya tugasnya gak terlalu susah dan prepare argumentnya lebih lama. :)

    BalasHapus
  3. 2nd speaker yang berperan dalam memaparkan serta memberi arguments tentang apa topik yang didukung oleh tim tersebut.
    3rd hanya merecap dan tidak boleh menyampaikan arguments baru.

    BalasHapus
  4. bagus nihh tips.nya..
    saya pemula.. kalo percakapan bhs inggris biasa sihh bisa.. tapii kalo sudah harus di hadapan juri.. susah ngontrol nervous..

    BalasHapus
  5. thank bnget buat tips nya...

    BalasHapus
  6. masuk 3rd speakers nih. mohon doanya. nice tips^^ oya tambahan, harus bisa mendengarkan untuk me rebattle

    BalasHapus
  7. best speaker seharusnya di 3rd krn fondasi tim harus semakin kuat bukan dari kuat ke lemah. tapi 2nd speaker bisa jaga kestabilan team agar tidak terjadi kontradiktif. makasih tipsnya! (:

    BalasHapus
  8. Tips yang bagus.

    BalasHapus
  9. I really think in debate every speaker have their own roles. No one is weaker no one is more talented than the other. Every speaker have the same ability. It's not about the weakest will be third or the greatest will be first. It is about their passion. Thisrd speaker should listen to the opp. Team so that they could make such rebuttle. My point is, they are all the same. I am third speaker and i am the most agressive in my team. Thankyou

    BalasHapus