Jumat, 21 November 2014

Note 22nd November

Habis jalan-jalan sama teman-teman. Sampai di kost gosok gigi, duduk.
Ada hal-hal yang tetap ga bisa diungkapkan dan hanya digumulkan berdua dengan Tuhan.
Malam ini aku baca Yosua 3.
Dan diingatkan dengan kata-kata ini:

In this time of trial, pain that no one see, trust Me when I say I will give you perfect peace.
Though this life is hard, you’ll never walk alone...
No, i may not calm the storms around you! But you can hide in Me, cause I will give you perfect peace

 I will give you perfect peace

Jumat, 26 September 2014

Tulus, terimakasih



Untuk orang-orang yang begitu tulus hatinya

Tulus nya ga diucapkan dari mulut
Tapi terpancar, tanpa perlu kata-kata
Cukup menatap dan sedikit senyuman untuk meyakinkan.

Sesuatu yang sudah lama ga didapatkan, dari seorang teman
Ada rasa senang dan iri
Seandainya aku bisa setegar itu

Percayalah dalam hatiku mendoakanmu
bersyukur atas keadilan Tuhan masih menempatkan orang-orang tulus ditengah lautan manusia yang begitu tidak bisa dipercaya

teruslah tulus, sampai menular
menular kesekitarmu, sampai aku yang sekeras batu bisa melebur
dalam hati menerka apa yang harus ku lakukan
agar bisa seperti itu

hingga aku tak berdaya, kemana aku selama ini?
Seharusnya berada disekitar yang tulus
Agar saat ini bisa ikutan menular, bukannya ditulari
Tapi belum ketinggalan kan?
Sekali lagi, terimakasih sudah tulus

Jumat, 30 Mei 2014






 
“His presence has turned me into a porcelain doll–fragile, breakable, too fussy to be carried. Before that, I never knew a five-minutes facebook chat could consume so much energy.” – 


Wherever we’ve been, wherever we’re going, I’m content of this moment, knowing that we travel one more day together as… whatever.”



"It will be a goodbye with integrity and class.”
i never want this moment stop. Don't go, please





terimakasih telah kembali 5 menit dan membuat satu hariku begitu berarti.
selamat pergi lagi, jangan lupa kembali lagi kemudian tidak pergi lagi. selamanya. suatu saat.

Selasa, 13 Mei 2014

Dear Alen (part 2)

Dear Alen,


akhir2 ini teringattt terus.
i hate thinking bout you, terutama ngeliat post foto mesramu bersama pacar baru.
ah kamu disana,
mugkin sudah lupa aku.

tapi aku ngak.
6 tahun sudah berjalan len, tapi tiap detail ceritanya masih terus inget.
seminggu ini, kalau liat plat mobil aku hitungin sendiri jumlahnya, sampil tertawa sendiri, menangis.
ini mungkin memori ga berharga buatmu, tapi berbeda dari sudut pandangku.

len, 2 hari lagi aku ulangtahun, inget?
mungkin ngak. jarak kita terlalu jauh, jam tidur kita sudah berbeda. termasuk perasaan, kamu move on, aku belum.
6 tahun nunggu, miris ya.

kamu pernah nulis satu puisi tentang "peel an onion"
i totally agree with your words.  aku ngerasain, setiap irisan , sama seperti ngiris bawang, semakin diiris-iris, semakin perih.
aku ga mau stalking kamu, dan hanya berhasil 1 minggu, itupun begitu rindu. ah..semakin lihat kamu, semakin gemetar hatiku, andai kamu tau.

tapi, kalau kamu tau, mungkin kamu ga mau tau.
yup, sepertinya perasaan ini hanya milikku sendiri.

orang bilang, jika mencintai seseorang kita harus rela, meskipun relakan yg dicintai pergi demi kebahagiaannya.
kamu tampak begitu bahagia di setiap fotomu, aku juga bahagia. tapi sedih.
aku bahagia kamu terlihat begitu menikmati hidupmu, aku bukannya mengeluh tentang hidupku, aku bersyukur bisa menikmati hidupku.
tapi masalahnya,
aku kangen kamu.

kapan bisa bertemu ? dan tepati janjimu?
aku masih terus nunggu,

Ribbons Unik from Mturhearts (Karya Ilmiah dengan penelitian dari kain)

Bayangin! ini udah tahun 2014 and i havent post anything yet this year -_-

dari Januari-Mei tgl 13(kemarin) itu jujur saja, "sibuk sibuk ngak"





Sooooo...... aku mau promosi sesuatu yang menarik !

waktu awal bulan aku udah bertekad untuk bisa menghasilkan uang sendiri tahun ini, kalo belum bisa banyak seengaknya uang jajan ga minta lagi (malu udah mau kepala 2 hahahaha) dan tau apa yg ku pikirkan? Yup! crafting <3
aahhh... i love spending lot of my times doing crafting things. terutama yang dari kain2.
so, dimulai dengan membeli beberapa meter kain, lem tembak, benang jahit , gunting dan clip akhirnya aku membuat Ribbon :D
you can find this stuffs at : @mturhearts on instagram

http://instagram.com/mturhearts



 














Packing









itu sekilas nya yaaa...

ehm.. fyi, ribbons nya "fully-made-from-hearts"

dijahit dengan hati2, dilem dengan penuh kegembiraan dan di packing dengan cinta. jadilah MturHearts Ribbons !!!! so unique and cute, trust me ^^


find yours juga yaaa.. di bio sudah ada contact order nya.http://instagram.com/mturhearts
untuk dipake pribadi, rame2 bareng temen, souvenirs ataupun koleksi juga bisaaaaa bgt.


harga?
aah.. terjangkau bgt lah untuk semua kalangan. 

 see you there ! 

xoxo,
Maria Tantri

Senin, 21 Oktober 2013


I hope she listen to every music you play better 
I hope she holds your hand  
Give you all her hours 
When she has the chance
Take you to dunkins cause I remember how much we love ice chocolate
Do all the things I should have done
When I was your girl
Do all the things I should have done 
When I was your girl

Kamis, 03 Oktober 2013

If I Die Tomorrow



Palembang, 30 September 2013

Halo. Puji Tuhan akhirnya aku punya kemauan untuk bangkit dari tempat tidur, ada ide melintas, buka laptop dan jadilah tulisan ini.

Hari ini aku baru pulang dari nonton pertandingan ISG di Jakabaring, pertandingan badminton. Indonesia kalah, tetangga sebelah yg banyak bawa emas. Padahal udh bela2 ini ga makan siang dan lagi sariawan dateng cuman buat dukung Indonesia.
sudahlaaah.........................

Kembali ke laptop.
Sebenernya mamaku beberapa kali bilang, kenapa kamu ga nulis buku aja nak? Kan banyak waktu senggang, daripada dipakai tidur. Aku pikir-pikir iya juga sih. Tapi ya gitu, salah satu kebiasaan yang sudah melumut itu, males. Dan lagi, apa aku bakat jadi writer ? hahaha.


                                           ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Seringkali kalau lagi dijalan mau pergi kesuatu tempat, aku banyak kepikiran mau bagiin pengalaman hidupku lewat nulis, ada-ada aja ide yang lewat kalau lagi dijalan. Anehnya, kalo udah mantep di depan laptop, whuuuuuss idenya hilang lagi, ketika udah selesai jalan-jalan,selesai jugalah ide (brilian) itu.

Ah!! Gak boleh! Ayo kita berusaha lanjut nulis lagi.

Aku gak pernah tau kapan dan bagaimana tulisan-tulisanku akan dibaca orang. Atau mungkin , bisa aja yang bakal baca hanya aku, orang yg diem-diem tau password laptopku dan kamu yang beruntung menemukan blog ku, hehehe.
Ditambah lagi tata cara penulisan Bahasa Indonesia ku yang ntah-salah-atau-acak-adul.

Tapi biarin deh, yang penting aku udah nulis, i love writing, apapun terjangan yang menghadang. 

Demi statusisasi kemakmuran ku dan labil ekonomi mahasiswi sepertiku (halah! Apasih)

                                            ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku pengen cerita, seringkali aku ini gak tau diri. Aku hampir tiap hari lupa kalau suatu saat aku bakalan mati juga. Dan ketika aku tiba-tiba sadar bahwa aku akan mati, kepalaku langsung pusing, rasanya kayak muter-muter. Kenapa? Aku gak tau rasanya mati itu gimana. 
Lihat deh orang-orang yang udah duluan meninggal dari kita, kadang ada yang bilang “Orang itu udah sama Yang Diatas” “Dia sekarang lagi jalan ke Surga” bahkan ada yang tulis di karangan bunga “Selamat Jalan Sahabat”.

Apa sih yang dipikirin sama orang yang baru aja meninggal ? aku bingung, habis itu mereka langsung keatas atau gimana, siapa yang temenin mereka pas lagi jalan.

Aku benar-benar ga tau dan belum tau, tapi yang pasti kita semua akan tau dengan cara kita masing-masing.

Yang jadi pertanyaan meluap-lupa dibenakku, jadi aku harus ngapain dong sebelum tinggalin dunia?
Banyak yang jawab, pengen jadi orang yang berguna bagi sesama. Aku juga begitu.

Dari kecil aku punya cita-cita tinggi, mimpiku besar. Jadi orang pemberi dampak karena melakukan sesuatu bagi dunia-lah pokoknya.

Seiring perjalanan, sedikit demi sedikit sekali aku menyadari bahwa gak semudah hebusan nafasku untuk mewujudkannya. Kalian pernah begitu? Toss dulu dong.

Banyak faktor. Contoh simpel,  kenapa dulu aku gak masuk di smp atau sma international aja? Jadi mudah nanti waktu lulus. Tapi fakta gak pernah berubah, kenyataannya aku ga di sekolah bermerek internasional dengan predikat bagus dimata dunia. Itu aja udah tantangan. *hurts.
Aku gak menyesali sih darimana aku lulus sekolah, walaupun kita ga bisa baca masa depan, tapi pasti ada aja maksud Tuhan kenapa kita dimasukin ke sekolah A, B atau Z.

Bahkan hal yang berkali-kali aku selalu cerita ke orang, aku gak masuk universitas pilihanku. Serius, waktu ga keterima itu rasanya nyesss banget; nyesek, nyebelin dan nyebetein.

Keterimanya di kampus swasta di Palembang.
Kebayang jarak Singkawang-Palembang berapa jauh? Kalo dari peta sih kira-kira 5 menit juga palingan nyampe. Ah, sudahlah.

Setahun pertama aku down berat (kita share itu dilain waktu). Tempat ini 360 derajat beda dari kampung halamanku. 
Kalau mau dikeluhin satu-satu gak akan pernah terhitung berapa banyak kali aku pengen pergi, pengen pulang, atau kalau bisa sekolah ke luar negeri aja sekalian.

Bahakan saat aku lagi tulis tulisan ini, aku pengen ketemu mamaku.
                 Tuhan aku pengen cari tempat yang lebih menyeenangkan aja.

Gimana ya rasanya..  Kamu yang pernah jauh dari kamar dan orangtua selama bertahun-tahun pasti tau kan gimana.
Pengen nangis lagi kaan..           
Ah..

8:08 PM
Andai aja kita bisa atur hidup.

Itu dia masalahnya, kita ga bisa ngatur2. Kita gak tau dimana kita akan ditempatkan, kita ga bisa milih lahir di negara apa dan mau jadi apa. Sebel yah?
Tapi itulah kreatifnya Tuhan kita.

Aku rasa, kita semua di ajarin buat gak memandang ke bawah dan lurus sejajar.
Kalo kita lihat ke bawah, banyak hal yang bakal kita remehkan dan kita jadi orang ga tau diri karena selalu nyaman diposisi atas.
Lurus sejajar , emang mau hidup ni flat-flat aja? Datarrr terus. Kita mau jadi dampak bagi sekitar atau mendem gak kelihatan?

Kita ini diajarin untuk memandang ke atas. Kenapa gitu? Iya supaya kita tahu bahwa masih ada langit di atas langit.
Aku gak bisa ngatur jalan masa depanku gimana, kamu juga, jadi mari kita sama-sama memandang ke atas dan berserah kepada Tuhan.
Hal yang paling melegakan adalah ketika berserah ke Tuhan, karena kita tahu Dia pasti sediakan masa depan buat kita. Ada pengharapan, ada iman. Ada satu buku yang berjudul “ Iman adalah pengharapan terakhir” dan aku setuju.

Berserah bukan berarti kita diam aja tinggal tunggu Tuhan mau buat apa. Inget, Tuhan kasih pilihan sama Hawa buat makan buah pengetahuan baik dan jahat; walaupun pastinya Tuhan gak menghendaki hawa memakannya, tapi Tuhan diem aja waktu hawa putusin buat makan buah tersebut. Itu artinya kita punya kehendak bebas.

*ahh kotbah aja nih sih iia. geezzz.

Hei hei, bukan begitu.
Yang mau aku sampaikan itu maksudnya, Tuhan memang pasti kasih kita masa depan. Tapi masalahnya ketika masa depan yang baik itu sudah ditawarkan, apakah kita mau ambil dan siap lewatin proses nya atau tidak? Itu pilihan masing-masing. Yang jelas,

Jika seorang anak minta roti kepada ayahnya, apakah ia akan diberi batu? Jika ia minta ikan, apakah ia akan diberi ular berbisa? Tentu saja tidak! Dan jika kalian yang keras hati dan berdosa tahu bagaimana memberikan yang baik kepada anak-anak kalian, apalagi Bapa yang di surga. Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. (Matius 7: 9-11)

Intinya, Bapa kita di Surga PASTI kasih yang terbaik.

Simpel nya gini,
Kalau orang tua kita bilang jangan merokok, kita turutin gak?
Kalau orang tua kita bilang jangan pakai narkoba, kita turutin gak?
Kalau orang tua kita bilang jangan seks bebas, kita dengerin atau cuek aja?

Maksudku disini, orang tua kita yang sudah hidup dalam Tuhan ya. Aku ga punya papa, tapi aku punya mama, aku punya juga papa rohaniku. Intinya itu, orang-orang yang membantu mendewasakan pemahaman kita akan Firman Allah.

Orang tua itu wakil Tuhan di dunia. Kita harus paham itu meskipun mereka kadang-kadang menyebalkan dan rasanya mereka gak tau dunia kita. I feel you bro. But, mereka juga manusia, tapi orang tua tetaplah wakil Tuhan karena kita itu “dipercayakan” Tuhan untuk dibesarkan oleh mereka, gimanapun cara didikan-nya.

Back to my point,
Intinya apakah nasehat itu kita dengerin?
Itu kan pilihan kita.
Sudah ditawarkan yang baik, tinggal pilih aja mau jalani resiko susah nya atau lurus terus nikmati sensasi sesaat.

Begitu juga dengan Tuhan kita. Mimpi kita besar, mau merubah dunia, mau memberi dampak.

Nah
Balik lagi, kita gak bakal tau meninggalnya kapan dan gimana, tapi masih ada waktu untuk jalanin tawaran masa depan yang  di kasih Tuhan. Sekarang.
Mulai dari hal sederhana, beresin sekolah nya dulu, jauhin hal-hal yang dilarang (tau kan maksudnya)

Hal-hal kecil kalau dikerjain dengan tanggung jawab, bakal dipercayakan banyak hal yang lebih besar ke kita.

Kamu, aku, kita semua ga bisa baca masa depan akan gimana.
Ayo jalanin sedikit-demi sedikit tawaran yang udah disediakan buat kita.


Love,
Maria Tantri